Senin, 29 April 2013

Taman Bunga Selecta




Menengok indahnya Taman Bunga Selecta-Malang,,
ternyata gag cuman di bogor aja ada taman Bunga hehehe...
Jawa Timur g kalah juga,,
tepatnya pada hari sabtu, saya jalan-jalan bersama seseorang hehehe,,, dari pada pusing dikos-kosan mending keluar nyari udara dingin, lepas dari panasnya surabaya,,,
tengok aja ni gambar,,, cantikkan hehehe... :p
mungkin untuk selanjutnya saya mau ketaman Bunga Liannya,,, :)
miss U.... :*

Rabu, 24 April 2013

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER



BAB 1
AUDITING TECHNOLOGI INFORMASI
Latar Belakang
Auditing Technologi Informasi muncul seiring dengan pesatnya teknologi informasi. Dimana peranan computer dalam proses auditing sangat penting. Bahkan sekarang ini mulai dari input, proses, dan output telah banyak yang menggunakan computer atau sudah tidak manual lagi.
1.1 Konsep Auditing System Informasi
Auditing system informasi digunakan umumnya untuk menjelaskan perbedaan dua jenis aktivitas yang terkait dengan computer. Seperti untuk menjelaskan proses mengkaji ulang dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah system pemrosesan data elektronik.

1.1.1 Struktur Audit Laporan Keuangan
Tujuan utama dan tanggungjawab auditor eksternal adalah menguji kelayakan dan kebenaran laporan keuangan sebuah perusahaan. Sementara auditor internal melayani manajemen sebuah perusahaan. Dan auditor eksternal melayani para stake holder eksternal.

Terdapat dua komponen penting dalam audit yaitu :
Pertama, audit interim yang bertujuan menetapkan seberapa besar system pengendalian internal dapat diandalkan dan biasanya membutuhkan uji kelayakan. Uji kelayakan tersebut adalah untuk mengkonfirmasi keberadaan, menilai efektivitas, dan memeriksa kesinambungan operasi kelayakan telah dinyatakan oleh internal control.
Kedua, audit laporan keuangan yang melibatkan uji substantive. Pengujian bersifat substantive adalah verifikasi langsung terhadap angka-angka laporan keuangan, menempatkan keandalan pengendalian internal sebagai hasil jaminan audit interim.

1.1.2 Ada Tiga Pendekatan Auditing 
1.  Auditing Around Computer ( Audit Sekitar Komputer ) yaitu dimana penggunaan computer pada tahap proses diabaikan.
2.  Auditing Throught Computer ( Auditing Melalui Komputer ) yaitu dimana pada tahap proses penggunaan komputer telah aktif.
3.  Auditing With Computer ( Auditing Dengan Komputer ) yaitu dimana input, proses, dan output telah menggunakan computer.

1.2 Teknologi Auditing Sistem Informasi
Teknologi auditing sistem informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem computer. Beberapa teknologi terkait dengan biaya yang cukup signifikan untuk mengimplementasikan, sementara teknologi-teknologi lainnya dapat diimplementasikan dengan biaya relative rendah.

1. Test Data
Data pengujian adalah input yang disiapkan oleh auditor yang berisi baik input yang berisi data valid dan maupun tidak valid. Data pengujian dapat digunakan untuk memverifikasi validasi input transaksi ruti, pemrosesan logika, dan penghitungan rutin program-program computer da untuk memverifikasi penggabungan perubahan-perubahan program.
Dengan melakukan data pengujian. Program masa ekonomis produksi regular dapat digunakan, dan hal ini penting untuk memastikan bahwa data pengujian tidak mempengaruhi file-file yang disimpan oleh sistem.  
Data pengujian dapat dilakukn dengan membuat bentuk input untuk uji transaksi fiktif atau dengan cara lainnya, dengan mengkaji ulang data input aktual dan memilih beberapa transaksi riil untuk pemrosesan sebagai data pengujian. Teknik lainnya yang jarang digunakan adalah menciptakan data pengujian dengan menggunakan generator data pengujian yang secara khusus didesain dengan program komputer untuk menciptakan data komprehensif berdasarkan data input.

2. Integrated Test Facility
ITF menggunakan baik data pengujian maupun penciptaan record fiktif (vendor karyawan) pada file master sebuah sistem computer. ITF pada umumnya digunakan untuk mengaudit sistem aplikasi komputer besar yang menggunakan teknologi pemrosesan real time.

3. Parallel Simulation
Pemrosesan data riil melalui program audit. Ouput disimulasikan dan dibandingkan dengan output reguler dengan tujuan pengawasan. Simulasi parallel, pemrosesan redundan terhadap seluruh data input dengan melakukan uji program terpisah, mengizinkan validasi komprehensif dan sangat tepat dilaksanakan pada transaksi penting yang memerlukan audit 100%. Program audit yang digunakan dalam simulasi parallel biasanya  merupakan jenis program audit umum yang memproses data dan menghasilkan output yang identik dengan program yang sedang diaudit.

4. Audit Software
Program computer yang memungkinkan computer digunakan seabagai alat auditing. Perangkat lunak yang konvensional seperti program penggunaan sistem, program pemunculan kembali informasi, atau bahasa program tingkat tinggi (COBOL) dapat digunakan untuk kegiatan audit ini.

5. Generalized Audit Software
GAS adalah perangkat lunak audit yang secara khusus didesain untuk memungkinkan auditor melakukan fungsi pemrosesan data audit yang terkait. GAS didesain untuk  memungkinkan auditor dengan keahlian komputer yang tidak terlalu canggih untuk menjalankan audit yang terkait dengan fungsi-fungsi pemrosesan data. Paket-paket tersebut dapat menjalankan beberapa tugas tertentu seperti menyeleksi data sampai file-file, memeriksa perhitungan, dan mencari file-file untk item-item yang tidak biasa. 

6. PC Software
Perangkat lunak yang memungkinkan auditor menggunakan sebuah PC untuk melakukan tugas-tugas audit. Paket PC software general purpose seperti perangkat lunak pengolah kata dan spreadsheet telah memiliki banyak aplikasi audit. ACL, yang dipublikasikan oleh ACL software adalah salah satu contohj perangkat lunak audit. Perangkat lunak ini memungkinkan auditor untuk menghubungkan sebuah PC dengan mainframe atau PC klien dan kemudian mengekstrak dan menganalisis data.

7. Embedded Audit Routine
Rutinintas auditing khusus dimasukkan dalam program computer regular sehingga data transaksi dapat dijadikan subjek analisis audit. Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat transaksi dengan modul-modul embedded (diletakkan) harus disediakan oleh auditor. Dalam pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF). Pengujian-pengujian terhadap edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan, dimasukkan dalam program saat pertama kali program dikembangkan.
1.2.1 Embedded Audit Routine
Embedded audit routine adalah sebuah teknologi audit yang meliputi modifikasi program-program komputer demi tujuan audit. Hal ini dicapai dengan mambangun rutin auditing khusus kedalam program produksi reguler sehingga data transaksi atau beberapa sub bagian darinya dapat dijadikan subjek bagi analisis audit. Salah satu teknik tersebut diberinama embedded audit data collection. Teknik ini menggunakan satu atau lebih modul-modul yang deprogram khusus yang diletakkan (embedded) sebagai in-line code dalam kode program reguler untuk menyeleksi dan mencatat data untuk analisis dan evaluasi berikutnya. Penggunaan in-line code berarti bahwa program aplikasi menjalankan fungsi pengumpulan data audit bersamaan dengan program tersebut memproses data untuk tujuan produksi normal.
Kriteria audit untuk menyelesaikan dan mencatat transaksi dengan model-model embedded (dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Hal ini dilakukan dalam banyak cara. Dalam pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF), pengujian-pengujian terhadap edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan, dimasukan dalam program saat pertama kali program dikembangkan. Tujuan pendekatan ini adalah untuk menghasilkan sebuah sampel statistik  transaksi untuk audit selanjutnya. Pendekatan ini disebut Sample Audit Review File (SARF).
1.2.2 Extended Record
Extended record adalah modifikasi program komputer untuk menyediakan sebuah rute audit secara komperhensif untuk transaksi-transaksi tertentu dengan cara menggumpulkan dalam satu data tambahan extended record yang berkaitan dengan pemrosesan, yang biasanya tidak dikumpulkan.
Dengan teknik extended record, transaksi-transaksi tertentu khusus akan dipatok pada suatu tempat, dan langkah-langkah proses yang menggunakan yang biasanya tidak disimpan dan ditambahkan pada extended record, yang memungkinkan rute audit direkontruksi untuk transaksi-transaksi tersebut. Extended recors berisi data dari seluruh program aplikasi yang terpisah, namun mampu memproses sebuah transaksi dan menyediakan sebuah rute audit yang lengkap. Transaksi-transaksi tersebut dapat didentifikasi dengan kode-kode khusu, disleksi secara acak, atau dipilih sebagai eksepsi atas uji edit.
1.2.3 Snapshot
Snapshot adalah uapaya untuk menyediakan gambaran komprehensif terhadap proses kerja sebuah program pada suatu titik waktu tertentu. Snapshot merupakan teknik program-debugging yang umum dikenal. Snapshot merupakan penambahan kode program yang menyebapkan program mampu mencetak isi area memori tertentu pada saat dan selama proses, ketika kode snapshot tersebut dijalankan. Snapshot dan extended record merupakan teknologi yang dangat mirip, dengan snapshot mampu menghasilkan sebuah rute audit dan extended record mampu menggabungkan data snapshot dalam extended record, dan bukan dalam banyak bentuk hard copy.
1.2.4 Tracing
Tracing adalah teknik audit lainnya yang berasal dari program bantu debugging. Penelusuran (tacing) sebuah eksekusi program menyediakan rute rinci audit atas intruksi-intruksi yang dijalankan selama pengoprasian program. Tracing biasanya dijalankan dengan menggunakan sebuah pilihan dalam bahasa kode sumber program (seperti COBOL). Rute audit yang disediakan oleh tracing tergantung pada paket tracing tertentu. Bahasa-bahasa program tingkat tinggi ditelusuri pada tingkat sumber ;aporan, dan bahasa-bahasa program tingkat yang lebih yang lebih rendah ditelusuri pada tingkat yang lebih rinci.        
Demi kepentingan audit, tacing dapat digunakan untuk memverifikasi bahwa pengendalian internal dalam sebuah program aplikasi dapat dieksekusikan ketika program tersebut memproses data pengujian. Tracing juga dapat mengindikasikan bagian-bagian dalam kode program yang tidak dieksekusi, yaitu situasi yang didalamnya beberapa kejadian telah menghasilkan temuan ketidak tepatan atau modifikasi yang tidak diotorisasi pada sebuah program.
Seluruh teknik embedded audit routin membutuhkan keahlian teknik yang tinggi ketika teknik-teknik tersebut untuk pertama kalinya ditetapkan, dan diperlukan pula pengetahuan yang memadai untuk menggunakan teknik-teknik tersebut dengan efektif.
 Teknik-teknik tersebut menjadi jauh lebih mudah diimplementasikan ketika sebuah program dan file-file untuk sebuah aplikasi desain, dan bukan setelah sistem beroprasi. Tingkat indenpendensi yang tetap dapat dipertahankan/dijaga oleh auditor sementara pengembangan sistem-sistem tersebut sangat tergantung pada tingkat keahlian teknis yang mereka miliki. Bahkan ketika auditor memiliki tingkat keahlian teknis yang tinggi pengembangan masih tetap membutuhkan sebuah kerja sama yang baik antara auditor dan personel sistem.
1.2.5 Dokumen Tinjauan Sistem
Dokumen tinjauan sistem, seperti deskripsi naratif, flowchart dan daftar program, mungkin merupakan teknik auditing sistem informasi yang paling tua dan masih tetap digunakan secara luas. Pendekatan ini akan cocok khususnya pada audit tahap awal sebagai persiapan untuk seleksi dan penggunaan teknologi audit langsung lainnya. Jenis kajian ulang lainnya pun memungkinkan. Seorang auditor dapat meminta personal computer untuk melakukan “dump” terhadap sebuah file komputer, yaitu menyediakan bagi auditor sebuah daftar lengkap isi file. Atau, auditor dapat meminta dump daftar bahasa-bahasa sumber program. Daftar ini dapat dikaji ulang oleh auditor. Program dapat dicek langsung ( desk checked ) oleh auditor, dalam pengecekan langsung, auditor secara manual memproses data uji atau riil melalui logika program. Flowchat program dapat dikaji ulang dalam cara yang sama. Kaji ulang sebuah program yang lebih canggih dapat dilakukan dengan meminta sebuah dump atas kode objek, yaitu versi bahasa-mesin sebuah program. Jenis lain proses program dokumentasi yang dapat di uji adalah pengoprasian dokumentasi yang dilakukan oleh banyak mesin komputer sebagai bagian rutin operasi. Rutinitas tersebut meliputi pengumpulan dan meringkas statistik-statistik yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya program. Dan tentu daja, statistik itu sangat penting bagi auditor karena ia menunjukkan ia bagaimana seseorang pengguna sistem, dan menunjukkan pula kapan dan sumberdaya serta program apa saja yang terlibat di dalamnya. 
1.2.6 Flowchart Pengendalian
Dalam banyak kasus, dokumentasi khusus untuk kepentingan auditing dikaji ulang dan dikembangkan untuk menunjukkan sifat dasar pengendalian aplikasi dalam sebuah sistem. Dokumen ini disebut Flowchart pengendalian. Flowchart analitik, Flowchart sistem, dan teknik grafis lainnya digunakan untuk menggambarkan berbagai pengendalian dalam sebuah sistem, dan teknik grafis lainnya digunakan untuk menggambarkan berbagai pengendalian dalam sebuah sistem. Keunggulan utama Flowchart adalah mudah dipahami oleh auditor, pengguna, dan personal komputer sehingga dapat memfasilitasi komunikasi antar pihak yang berbeda.
1.2.7
Bukti audit yang lebih bersifat langsung yang berkaitan dengan program dapat diperoleh dengan memonitor pengoperasian sebuah program dengan paket pengukuran perangkat lunak khusus. Perangkat lunak khusus ini digunakan untuk memonitor eksekusi sebuah program yang dilakukan dengan menghitung berapa kali setiap pernyataan dalam tiap program dieksekusi dan dengan memberikan ringkasan statistic yang berkaitan dngan penggunaan sumber daya. Walaupun paket pengukuran perangkat lunak dapat memastikan bahwa langkah-langkah program tertentu telah dijalankan, tetapi ia tidak dapat memastikan bahwa eksekusi yang dijalankan yang dijalankan telah sesuai urutan yang tepat.
Pemetaan dapat digunakan secara efektif bersam-sama dengan teknik data pengujian. Eksekusi sebuah program dengan data pengujian sebagai input dapat dijadikan sebuah pemetaan. Evaluasi output pemantauan perangkat lunak dapat mengindikasikan seberapa luas menguji pernyataan-pernyataan program individual.
1.3 Berbagai Jenis Audit Sistem Informasi
1.3.1 Pendekatan Umum Pada Audit System Informasi
Hampir semua pendekatan untuk sebuah audit system informasi mengikuti beberapa variasi dari sebuah struktur tiga tahap.
Tahap pertama terdiri atas kajian ulang awal dan evaluasi wilayah yang akan diaudit dan persiapan rencana audit, yang bertujuan menentukan serangkaian tindakan yang akan dilakukan audit dan meliputi keputusan-keputusan yang berkaitan dengan wilayah wilayah tertentu yang akan diinvestigasi, penggunaan tenaga kerja audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pengembangan anggaran waktu dan atau biaya audit itu sendiri.
Tahap kedua dalam audit sistem informasi adalah kaji ulang dan evaluasi terperinci. Dalam tahap audit ini, upaya diarahkan pada penemuan fakta dalam bidang atau wilayah yang dipilih untuk audit.
Tahap ketiga dalam audit adalah pengujian. Tahap pengujian sebuah audit menghasilkan bukti kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Uji kepatuhan dilakukan untuk menyediakan jaminan kepastian bahwa ada pengendalian internal dan ia lakukan sesuai yang telah dituliskan dalam dokumentasu sistem.
1,3,2 Audit Aplikasi Sistem Informasi
Pengendalian aplikasi dibagi menjadi tiga wilayah umum, yaitu input, pemrosesan, output. Audit aplikasi biasanya meliputi pengkajian ulang pengendalian yang ada disetiap wilayah tersebut. Teknologi khusus yang digunakan akan tergantung pada kecerdasan dan sumber dya yang dimiliki auditor. Data pengujian, ITF atau simulasi parallel dapat digunakan untuk pengendalian uji pemrosesan.
1.3.3 Audit Pengembangan Sistem Aplikasi
Audit pengembangan sistem diarahkan pada aktivitas analisis sistem dan programmer yang mengembangkan dan memodifikasi program-program aplikasi, file, prosedur-prosedur yang terkait. Pengendalian proses pengembangan sistem mempengaruhi keadaan program program aplikasi yang dikembangkan. Tiga wilayah umum yang menjadi perhatian audit dalam proses pengembangan sistem adalah standar pengembangan system, manajemen proyek, dan pengawasan perubahan program. Teknik audit yang sering digunakan untuk masing area tersebut adalah kaji ulang dan pengujian dokumntasi-dokumentasi yang terkait.
Standar pengembangan system adalah dokumentasi yang berkaitan dengan desain, pengembangan, dan implementasi system aplikasi.
Pengembangan manajemen proyek mengukur dan mengendalikan kemajuan selama pengembangan system aplikasi. Manajemen proyek terdiri atas perencanaan proyek dan pengawasan proyek. Rencana proyek adalah pernyataan formal rencana kerja rinci dari proyek tersebut.
1.3.4 Audit Pusat Layanan Komputer
Pengendlian umum yang mengatur operasi pusat layanan computer melengkapi pengendalian aplikasi yang dikembangkan dalam sistem aplikasi tertentu. Pengendalian umum yang mengatur operasi computer juga membantu memastikan ketersediaan yang berkesinambungan atas sumber daya pusat pengendalian lingkungan. Audit dapat pula dilakukan dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah yang berkaitan dengan pengendalian lingkungan. System mainframe yang berkaitan dengan pusat layanan komputer besar biasanya memiliki persyaratan suhu dan kelembapan khusus. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan karenanya pengendalian juga harus diperhatikan untuk mempertahankan kestabilan sumber daya dan juga menyediakan sebuah alternative sumber daya jika terjadi kegagalan. Pengendalian manajemen atas operasi pusat layanan computer juga bidang yang memerlukan perhatian. Area ini meliputi teknik teknik yang digunakan untuk menggambarkan factor-factor beban perlengkapan, statistic penggunaan proyek, anggaran dan kebutuhan perencanaan staf dan rencana akuisisi perlengkapan.



















BAB II
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

2.1 Manajer Dan Keputusan
Seluruh organisasi menghadapi masalah alokasi sumberdaya, yang diselesaikan melalui pengambilan keputusan manajerial. Dalam suatu organisasi, kekuasaan untuk membuat keputusan manajerial. Dalam suatu organisasi, kekuasaan untuk membuat keputusan didelegasikan kepada manajer.
Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan dan pengendalian merupakan aktivitas-aktivitas fundamental (paling utama) yang biasa dilakukan olek seluruh manajer. Pengembalian keputusan sehari-hari ini melibatkan keputusan yang berkaitan dengan berbagai aktivitas berikut ini:
·         Mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut
·         Memperoleh sumberdaya-sumberdaya yang dibutukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dikehendaki.
·         Mengalokasikan sumberdaya yang diperoleh ke masing-masing pekerjaan dan menentukan penggunaan yang tepat dari sumberdaya-sumberdaya tersebut.
·         Mengkoordinasikan dan menyelia (mengawasi) karyawan bila dibutuhkan dalam rangka melaksanakan tujuan-tujuan perusahaan.
·         Memonitor aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil-hasil dari pekerjaan-pekerjaan tertentu serta mengambil tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan dari rencana.
Pengambilan Keputusan
Seluruh aktivitas perencanaan dan pengendalian melibatkan pengambilan keputusan oleh manajer. Dalam kenyataan, kontribusi seorang manajer kepada perusahaan adalah pengambilan keputusan. Manajer juga memberikan sumbangan penting lainnya seperti kepemimpinan dan motivasi kepada karyawan. Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan suatu proses, dan ini dilakukan manajer bukan hanya sepintas saja tetapi merupakan sesuatu yang sangat menyita waktu.
Ada enam tahap sistematis yang biasa dilakukan oleh seorang manajer ketika mengambil keputusan:
1.      Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah: Tahap ini merupakan bagian tersulit dari proses pengambilan keputusan. Alasan karena manajer seringkali sulit membedakan masalah itu sendiri dengan gejala-gejala dari suatu masalah.
2.      Menentukan alternatif tindakan: Inti dari proses pengambilan keputusan adalah pemilihan tindakan tertentu oleh manajer. Agar manajer dapat membuat pilihan yang tepat, penting baginya untuk mengetahui setiap alternative tindakan yang tersedia.
3.      Mengevaluasi tindakan-tindakan yang mungkin: Suatu kerangka kerja yang bermanfaat dalam mengevaluasi berbagai alternatif adalah pendekatan manfaat-biaya (cost-benefit approach). Seringkali manajer menggunakan laporan proforma profitabilitas yang berkaitan dengan berbagai alternative tersebut.
4.      Memilih alternatif tindakan terbaik: Dalam berbagai kasus, pemilihan alternatif terbaik merupakan bagian paling mudah dalam proses pengambilan keputusan.
5.      Melaksanakan alternatif tindakan yang dipilih
6.      Melakukan tindak lanjut untuk meyakinkan dirinya bahwa hasil yang diinginkan dapat diperoleh: Jika suatu alternatif telah dipilih, manajer kemudian melakukan tindak lanjut dan mengimplementasikan pilihan tersebut. Tahap ini sering kali menyita waktu.
Analisis dan Pengendalian
Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis dan mengendalikan keputusan adalah sistem pelaporan anggaran (budgetary reporting system), dimana laporan periodic digunakan untuk menyoroti biaya dan penghasilan yang dianggarkan dibandingkan dengan biaya dan penghasilan sesungguhnya. Pendekatan lain, yaitu manajemen penyimpangan (management by exception) menyatakan bahwa penyelidikan manajemen hanya dilakukan terhadap penyimpangan-penyimpangan dari anggaran yang dianggap material.
Informasi yang Berguna untuk Perencanaan dan Pengendalian
Informasi berbeda dengan data, yaitu informasi berguna bagi pengambilan keputusan sedangkan data tidak. Kegunaan informasi dapat ditentukan berdasarkan kemampuannya memberikan bantuan dalam melakukan prediksi dan penafsiran mengenai risiko perencanaan.
Sifat-sifat Informasi dan Tingkat Manfaat (Karakteristik Informasi).
Ketepatan waktu (timeliness) suatu laporan merupakan hal penting bagi tujuan-tujuan pengendalian. Informasi memiliki sifat lainnya selain ketepatan waktu adalah :
·         Kuantifiabilitas (quantifiability) mengacu pada tingkat kesulitan dalam menyajikan suatu kejadian dalam bentuk numeric.
·         Akurasi berkaitan dengan tingkat kemampuan dari sekumpulan informasi untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
·         Kepadatan berkaitan dengan tingkat kerincian derajat informasi.
·         Relevasi berkaitan dengan seberapa baik hubungan antara informasi dengan suatu masalah keputusan tertentu.
Nilai Informasi
Informasi memiliki nilai yang berasal dari pengaruhnya terhadap keputusan. Kualitas informasi umumnya meningkat jika terdapat kondisi-kondisi berikut :
·    Akurasi – informasi benar dalam mereflesikan realitas
·    Ketepatan waktu – informasi bersifat mutakhir
·      Waktu tanggap – informasi tersedia dengan cepat
·      Kelengkapan – informasi berisikan segala sesuatu yang dibutuhkan
·      Relevan – informasi mempengaruhi keputusan yang dibuat
Perangkat Lunak untuk Pengambilan Keputusan
Ada beberapa perangkat lunak (software) untuk pengambilan keputusan, yaitu :
1.      Perangkat lunak database (Data software)
Perangkat lunak database memungkinkan manajer untuk melakukan pencarian (kueri) secara terstruktuk untuk memperoleh informasi dalam database.
2.      Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
DSS ditunjukkan kearah pemrosesan data dalam konteks keputusan dibandingkan ke arah perolehan data. Perangkat lunak spreadsheet merupakan contoh umum DSS walaupun perangkat lunak itu sendiri bukan merupakan DSS.
3.      Sistem Ahli (Expert System)
Sistem ahli merupakan DSS yang dikembangkan dengan canggih yang menggunakan pengetahuan umum yang biasanya dimiliki seorang ahli untuk memecahkan masalah. Sistem ahli dibagi dua bagian, yaitu : basis pengetahuan (knowledge base) dan alat pengolahan masukan (inference engine). Basis pengetahuan menyimpang aturan-aturan, data dan hubungan yang digunakan untuk memecahkan masalah.
4.      Sistem Informasi Eksekutif (Excecutive Informasi System)
Sistem ini biasanya dipergunakan oleh level atas berasal dari sumber-sumber diluar sistem informasi organisasi.
2.2 Pelaporan Kepada Manajemen
Sistem Pelaporan
Agar sistem pelaporan menjadi efektif, sistem pelaporan harus merupakan komponen terpadu dari sistem informasi dimana seluruh akun menggunakan skema kode yang seragam. Pada tingkat yang paling umum, sistem pelaporan dapat di klasifikasikan sebagai horizontal atau vertical.
Sistem pelaporan horizontal menghasilkan informasi untuk perencanaan dan pengendalian dalam fungsi-fungsi operasional yang terikat di perusahaan, sistem pelaporan vertical membentuk arus ke bawah dank e atas untuk informasi yang penting bagi perencanaan dan pengendalian.
Sistem pelaporan vertical membentuk arus informasi yang mengalir antara berbagai tingkatan manajemen. Anggaran disusun dengan mengumpulkan arus informasi ke atas, seperti ikhtisar perjuangan historis. Sistem pelaporan vertical cenderung memberi penekanan pada perencanaan dan pengendalian sedangkan sistem pelaporan horizontal cenderung berfokus pada pelaksanaan fungsi-fungsi operasi.
Sistem Pelaporan Keuangan dan Biaya
Tujuan utama dari sistem keuangan adalah menghasilkan laporan pertanggungjawaban untuk pemilik atau kerditor perusahaan. Sistem ini berfokus pada pembuatan/penyajian laporan-laporan tradisional, yaitu laporan laba rugi, laporan, laporan posisi keunggulan, laporan perubahan posisi keunggulan.
Dalam sistem akuntansi biaya terdapat dua jenis sistem akuntansi biaya, yaitu sistem biaya atas order kerja dan sistem biaya atas proses. Sistem job order costing digunakan pada industry dimana order pelanggan dikerjakan berdasarkan order.
Sistem Pelaporan Akutansi Pertanggungjawaban.
Konsep pertanggungjawaban menyatakan bahwa seluruh kejadian dalam lingkungan prusahaan dapat ditelusuri ke pertanggungjawaban individu tertentu. Konsep akuntansi pertanggungjawaban menyatakan bahwa individu tertentu harus bertanggungjawab atas terjadinya peristiwa tersebut. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biasanya mampu mengalokasikan biaya ke pusat-pusat pertanggung jawaban yang relevan.
Sistem Pelaporan Profitabilitas
Sistem ini mencakup suatu sistem anggaran dan pelaporan pengendalian yang meliputi berbagai tingkat dalam bagan organisasi. Konsep utama yang mendasari pelaporan profitabilitas adalah perencanaan laba, organisasi dapat dipandang sebagai kelompok pusat-pusat laba. Rencana laba perusahaan secara keseluruhan diperoleh dengan menetapkan target laba rugi masing-masing pusat laba. Sistem pelaporan profitabilitas tidak hanya bermanfaat sebagai alat perencanaan tetapi juga berguna sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi.















BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan Auditing Teknologi Informasi
Istilah auditing sistem informasi digunakan secara umum untuk menggambarkan dua jenis aktivitas yang berbeda yang terkait dengan komputer. Salah satu penggunaan istilah ini adalah untuk menggambarkan proses pengkajian ulang dan pengevaluasian pengendalian internal dalam sistem pemrosesan data elektronik. Jenis kegiatan ini digambarkan sebagai auditing melalui komputer. Penggunaan umum lainnya adalah untuk menggambarkan penggunaan komputer oleh seorang auditor untuk melakukan beberapa pekerjaan audit yang biasanya akan dikerjakan secara manual. Jenis aktivitas ini digambarkan sebagai auditing dengan komputer.
Teknologi auditing system informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem komputer. Namun demikian, tidak terdapat teknologi auditing secara keseluruhan. Sebaiknya, terdapat beberapa teknologi yang dapat digunakan dengan cukup baik untuk mencapai tujuan audit. Teknologi yang didiskusikan dalam bab ini antara lain adalah data pengujian, fasilitas uji terintegrasi (ITF), simulasi parale, dan perangkat lunak audit secara umum. Teknologi-teknologi audit sistem informasi berbeda satu sama lain, demikian juga keahlian teknis yang diperlukan untuk menggunakan teknologi-teknologi tersebut. Beberapa teknologi terkait erat dengan biaya yang cukup signifikan untuk diimplementasikan.
Pendekatan-pendekatan untuk sebuah audit sistem informasi mengikuti beberapa variasi sebuah struktur tiga-tahap. Tahap-tahap tersebut adalah kaji ulang dan evaluasi awal bidang yang akan diaudit,  kaji ulang dan evaluasi terperinci, dan pengujian. Terdapat tiga jenis audit sistem informasi, yaitu audit sistem informasi, audit pengembangan sistem aplikasi, dan audit pusat layanan computer.
3.2 Kesimpulan Pengambilan Keputusan Manajemen
Seluruh aktivitas perencanaan dan pengambilan melibatkan pengambilan keputusan oleh manajer. Dalam kenyataannya, konstribusi seorang manajer kepada perusahaan adalah pengambilan keputusan. Manajer juga memberikan sumbangan penting lainnya seperti kepemimpinan dan motivasi kepada karyawan. Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan suatu proses, dan ini dilakukan manajer bukan hanya sepintas saja tetapi merupakan sesuatu yang sangat menyita waktu.