Media Gathering PB PAPDI
Siapkah Dokter Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN 2015
Pasar tunggal ASEAN 2015 sudah didepan
mata dan sudah disepakati bersama. Mulai tahun 2015 terjadi pasar bebas untuk seluruh
ASEAN termasuk industri pelayanan kesehatan. Dampak positif dari adanya pasar bebas
ini membuka peluang investor asing untuk masuk sehingga menciptakan persaingan
yang sehat sehingga semua akan bergerak maju. Pasar bebas juga akan membuka lapangan
kerja yang besar tergantung kesiapan dari masing-masing Negara untuk menyiapkan
tenaga kerja tersebut. Di dalam era pasar tunggal ASEAN, orang dan barang akan bergerak
bebas diantara Negara anggota untuk meningkatkan pasar internasional
masing-masing negara.
Disisi lain pasar tunggal ASEAN
akan membawa dampak negatif jika kita tidak menyiapkan diri dengan lebih baik.
Profesi dokter juga harus menyiapkan diri dan siap bersaing dengan rekan sejawat
lain dari negara lain dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu profesi bersama
pemerintah harus bahu membahu menyiapkan agar dokter Indonesia siap bersaing dengan
dokter dari negara lain. Dampak buruk jika tidak disiapkan dokter Indonesia
tidak bisa menjadi tuan rumah buat masyarakatnya sendiri. Industri kesehatan
lokal juga harus menyiapkan diri untuk dapat bersaing dengan industri kesehatan
luar. Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan paling besar di ASEAN dengan tingkat
pertumbuhan yang baik merupakan pasar yang baik untuk Negara lain termasuk juga
dengan industri kesehatan luar. Saat ini kitapun sudah bisa menyaksikan bahwa
modal asing sudah banyak masuk dalam industri kesehatan lokal.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam Indonesia (PAPDI) yang saat ini memiliki anggota berjumlah 2544 dokter di
seluruh Indonesi harus menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Begitu juga Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) dengan jumlah anggota hampir mencapai 100.000 dokter juga
turut bertanggung jawab untuk mempersiapkan dokter Indonesia agar dapat bersaing
dengan negara lain saat Pasar Tunggal ASEAN. Muktamar IDI yang tinggal 2 minggu
lagi menjadi ajang dimana isu pasar tunggal ASEAN ini menjadi pembicaraan.
Muktamar selain membicarakan program juga memilih pimpinan IDI, dimasa pasar tunggal
pimpinan IDI harus seorang individu yang kuat dan mempunyai networking yang luas untuk bisa memperjuangkan
dan mempersiapkan dokter Indonesia dalam era pasar tunggal ASEAN.
Sehubungan dengan hal tersebut
melalui media gathering PB PAPDI dengan menghadirkan 3 topik pembicaraan yaitu penguatan
profesi, isu etik yang selalu menjadi kambing hitam kenapa dokter Indonesia
berobat keluar negeri serta tegaknya aturan UU menjadi topik utama untuk membicarakan
hal ini. Mudah-mudahan melalui media
gathering dihasilkan masukan-masukan buat muktamar IDI dan para penentu kebijakan
agar turut memikirkan nasib dokter Indonesia dan industri kesehatan lokal untuk
bersaing dengan dokter asing dan industri kesehatan asing.
1 komentar:
Berkunjung dan membaca artikel2 di Blog Mbak Febri.
Salam kenal dan sukses selalu
Posting Komentar