Selasa, 12 Maret 2013

Pengusaha Bersiap Menghadapi Pasar Tunggal Asean

Sejumlah pengusaha mulai bersiap menyongsong diberlakukannya Pasar Tunggal Asean pada tahun 2015 mendatang. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Jamhadi mengatakan, dalam pasar tunggal asean 2015 nanti semua barang yang masuk ke setiap Negara asean akan diberlakukan sama. Hal ini akan menimbulkan dampak yang menguntungkan karena akan memperluas pasar ke sejumlah Negara. Namun disisi lain, akan menimbulkan kerugian besar bagi bangsa Indonesia jika tidak mempunyai daya saing. Namun, ditengah kesiapan para pengusaha menyongsong pasar tunggal asean ini, dunia pengusaha harus dihadapkan pada sejumlah permasalahan akibat adanya kenaikan tarif Gas, Listrik dan Upah Minimum Kota/kabupaten atau UMK. Menurut Jamhadi, pada awal tahun 2013 ini, dunia usaha sudah dihadapkan pada kenaikan gas sebesar 30 persen, listrik 15 persen dan UMK hingga 38 persen. Tiga komponen ini akan berdampak pada Produktion cost sebesar 19 persen untuk makanan dan minuman dan 22 persen untuk industri // Hal ini akan menambah beban dunia usaha dan dapat mengurangi daya saing // Meskipun dihadapkan sejumlah permasalahan , namun dunia usaha harus tetap berusaha untuk menghadapi pasar tunggal asean 2015. Salah satunya dengan mencontoh sikap pengusaha Thailand yang mulai roadshow ke sejumlah negara Asean untuk menjajagi dan membuka market. Dunia usaha bersama pemerintah juga harus melakukan roadshow ke sejumlah Negara asean dengan membawa pengusaha yang disesuaikan dengan pasar yang ada di Negara yang akan dikunjungi.

Tidak ada komentar: